ADAB PENGAJAR AL-QURAN


“Pelita dalam kegelapan”,ya kata tersebut sering kita dengar atau pernah kita ucapkan pada guru kita saat TK, SD, SMP, SMA, kuliah atau bahkan setelah melewati fase pendidikan. Hampir setiap orang di dunia  ini memiliki seseorang yang dijadikan pedoman atau contoh. Dan setiap orang di dunia ini pernah di ajari oleh seseorang yang bernama “Guru”. Tugas beliau yang begitu mulia serta memiliki peran yang penting dalam menghidupakan generasi muda sangatlah terpuji. Beliau mengajari setiap muridnya membaca, menulis dan berhitung. Tak terbilang keberkahan yang didapatkan beliau.  Beliau yang yang ditugaskan Allah untuk menyampaikan ilmu pada kita.
Kali ini kita akan membahas bagaimana adab seorang pengajar Al-Quran yang menyalurkan ilmu kepada murid-muridnya. Mungkin dari diri kita masing-masing tanpa disadari atau tidak sudah menjadi seorang guru yang menyalurkan pengetahuan yang telah dimiliki pada orang-orang yang belum mengerti. Apa saja adab-adab itu, mari kita ulas satu per satu.

11.   Berniat Mengharap Ridha Allah Semata
Seorang guru yang mengajarkan ilmu dalam membaca dan menghafal Al-Quran haruslah berniat karena Allah, dan hanya mengharap ridha dari Allah, tanpa mau di puji atau di lihat oleh orang lain.
Diriwayatkan dari Rasulullah, dalam Shahihain:
Sesungguhnya amalan itu bergantung pada niat dan sesungguhnya seseorang akan mendapatkan balasan sesuai dengan niatnya”
22.   Tidak Mengharap Hasil Dunia
Hendaknya kita tidak mengharapkan kenikmatan jabatan atau harta di dunia yang bersifat sementara ini. Atau bahkan luluh dengan sanjungan orang-orang yang hanya sepanjang lidah mereka saja. Dan yeng lebih harus dihindari adalah mengharapkan hadiah atau balasan dari seseorang yang kita ajarkan ilmu. Sadarlah, bahwa Allah yang mempermudah urusan kita dalam menyalurkan ilmu pada orang lain.
Allah berfirman:
 “Barang siapa menghendaki keuntungan dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), namun dia tidak akan mendapat bagian di akhirat.” (QS. Asy-Syura[42]:20)
33.    Waspadai Sifat Sombong
Hendaklah kita bersikap hati-hati dengan perasaan yang satu ini. Karena ini bisa muncul secara tidak kita sadari. Seperti kita merasa terlalu senang dengan banyaknya orang yang meminta kita untuk menjadi pengajar secara terus-menerus. Dan sering merasa cemburu jika orang-orang tersebut tidak belajar atau berguru lagi padanya. Hati-hati dengan sikap ini. Karena dapat mengurangi amal baik kita di mata Allah.
44.   Menghiasi diri dengan Akhlak Terpuji
Seorang guru yang memiliki akhlak terpuji maka sikapnya adakan di ridhai Allah. Contohnya dengan bersikap dermawan lagi berakhlak mulia, khusyuk, tenang, membiasakan sikap wara’, tidak banyak tertawa dan bercanda dan lainnya. Semua tindakan yang dilakukan seorang guru sangat positif akan diikuti muridnya, jadi untuk kalian berusahalah mencontohkan yang terbaik.
55.      Memperlakukan Murid dengan Baik
Seorang guru haruslah ramah dengan murid-muridnya. Seperti menyambutnya ketika dia datang, memberikan senyuman serta menanyakan keadaan kabarnya, sehingga akan mencipatakan relasi yang baik antara guru dan murid.
Nabi Muhammad, SAW pernah bersabda:
“Sesungguhnya oramg-orang akan mengikuti kalian. Sungguh akan datang kepada kalian orang-orang dari berbagai penjuru bumi untuk mendalami pemahaman tentang agama ini; jika mereka mendatangi kalian, perlakukan mereka dengan baik.”
(HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah, serta yang lainnya.)
66.     Menasihati Murid
Sebagai guru kita haruslah terus memberika semangat pada murid-murid kita untuk menghafal Al-Quran. Caranya tidak hanya dengan metode ceramah saja. Banyak cara yang bisa kita gunakan, contohnya dengan meceritakan mereka kisah-kisah penhafal Al-Quran yang ada pada zaman nabi dan zaman now. Atau juga bisa meceritakan adab-adab sahabat nabi dalam menghafal Al-Quran.
Dan menjadi seorang guru haruslah menyayangi murid-muridnya. Memperhatikan serta mengingatkan merka. Semua hal tersebut dilakuak agar sang murid merasa ada orang yang mendukung dia dalam belajar Al-Quran dengan baik.
77.     Memperlakukan Murid dengan Rendah Hati
Hendaklah kita tidak memuliakan murid kita namun bersikap lemh lembut dan rendah hatilah pada mereka. Ajarkan pada mereka bagaimana untuk tetap dengan rendah hati ketika mempelajari Al-Quran.
Nabi Muhammad, SAW bersabda:
Bersikap lembutlah kepada muridmudan kepada gurumu.”
88.    Mendidik Murid Memiliki Adab Mulia
Terkadang ini memang sulit, mengajarkan orang untuk bersikap mulia tetapi kita juga masih dalam berproses. Jangan takut untuk mencontohkan dan mendidik murid dalam berlaku mulia. Beritahukan kepada murid-murid agar mereka tahu, dengan demikian tebuka gerbang-gerbang pengetahuan mereka. Mulailah dengan menceritakan adab Rasulullah, dan para sahabatnya. Lakukan ini secara bertahap dan mulailah kerjakan bersama-sama.
Nah itulah adab-adab yang diperlukan seorang pengajar Al-Quran untuk diterapakan pada murid-muridnya. Kita semua bukan lah makhluk sempurna, namun kita hanyalah perantara yang dibuat oleh Allah untuk diamanahi mengajarkan dan mengamalkan Al-Quran. Setiap umat muslim memiliki peran penting dalam berdakwah, salah satuanya dengan Al-Quran. Dan janganlah sekali-kali ikhlas untuk seluruh urusan yang tidak baik. Tapi ikhlaslah dalam menjalankan kebaikan, maka Allah akan membuka pintu-pintu ikhlas lainnya.

Sumber Referensi:

Syaraf, Y. I. (2017). At-Tibyan (Adab Penghafal Al-Quran). Solo: AL-QOWAM.
Penulis : Fifteen

Loading

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *