Mu’jizat Al-Qur’an: Obat Tanpa Uang Tanpa Kimia
Allah SWT akan senantiasa menguji keimanan hambaNya melalui berbagai cobaan dan ujian. Penyakit adalah salah satunya. Allah memberikan penyakit tentu ada maksud dibaliknya diantaranya, bahwa Allah ingin menjadikan hambaNya lebih dekat kepadaNya, atau menjadi hambaNya dengan keimanan yang bertambah, dan tentu saja guna menguji kesabaran HambaNya.
Di zaman modern ini, telah hadir berbagai macam obat-obatan kimiawi guna menyembuhkan berbagai penyakit-penyakit yang ada. Mulai dari dosis yang rendah hingga dosis yang tinggi. Tidak sedikit pula orang menjadi ketergantungan terhadap obat yang dikonsumsinya.
Padahal, sejak 1400 tahun yang lalu, Allah SWT telah memberikan sebuah penawar dari segala penyakit. Obat ini tidak sama sekali membutuhkan biaya yang berjuta-juta dan tidak pula mengandung bahan-bahan kimia yang berbahaya. Ya betul, ia adalah Al-qur’an. Dr. Ahmad al-Qadhi, Direktur Utama Islamic Medicine Institute for Education and Research, telah melakukan penelitian bagaimana pengaruh Al-Qur’an pada manusia dalam perspektif fisiologi dan psikologi.
Hasil Penelitian beliau, terbukti bahwa 65% Al-Qur’an memiliki pengaruh yang mampu merelaksasi ketegangan untuk saraf. Sedangkan pada bacaan berbahasas Arab non Al-Qur’an, pengaruhnya hanya 33% saja. Ketegangan urat saraf adalah salah satu faktor yang berpotensi mengurangi daya tahan tubuh seseorang yang di sebabkan terganggunya keseimbangan fungsi organ dalam tubuh.
Penelitian ini tidak hanya dilakukan beliau terhadap orang-orang muslim saja, tetapi juga kepada para non muslim. Dan ternyata, relaksi dari Al-Qur’an mencapai 56%. 56% adalah angka yang mampu di capai padahal mereka belum memahami artinya, apalagi kalau mereka memahami kandungan dari Al-quran.
Penelitian ini ternyata tidak hanya diujikan kepada manusia saja, tetapi juga kepada tumbuhan. Seorang peneliti dari negara Arab melakukan pengujian terhadan 4 tumbuhan yang berbeda. Dari ke empat tanaman ini, tanaman yang di bacakan Al-quran meningkat pertumbuhannya hingga 44% lebih tinggi dibanding tanaman yang hanya di biarkan tumbuh mengikuti kodrat alaminya. Dan 2 tanaman lain yang serin mendapat “siksaan”, menurun 35% (dibanding tanaman standar), bahkan hasilnya anjlok sampai 80%.
Sumber: EnsiklopediaSainsIslami. Medis 1. 2015.Kamil Pustaka
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!