Hey Mahasiswa, Yuk Menghafal Al-Qur’an !
Bercinta dengan kalam suci memang harus memiliki ekspresi penuh rasa syukur, bukan sekedar ekspresi kesabaran yang hanya menggambarkan menghafal kalam suci ini adalah bentuk ujian dariNya. Allah telah berfirman, “Kami tidak menurunkan Quran ini kepadamu agar kamu menjadi susah.” (Q.S. Thaha : 2), oleh karena itu Para Mahasiswa bukanlah mengeluh tentang kesibukan , tetapi sibuk meluangkan waktu untuk Al-Qur’an. Menghafal Al-Qur’an selama ini lebih identik dilakukan para SANTRI yang bersemayam digubuk pesantrennya, sementara Mahasiswa seperti kami ini asyik menganyam prestasi-prestasi ilmu dan teknologi modern. Padahal Ilmuwan muslim yang fenomenal bidang sains dan teknologi di abad dahulu kebanyakan hafal dan menguasai al-qur’an. Ternyata memang saat itu ada tradisi yang kuat bahwa hafal dan faham al-Quran itu merupakan “harga mati” (tidak boleh ditawar) sebelum mereka beranjak untuk mempelajari ilmu-ilmu lainnya. Hal ini tercermin dalam tulisan Imam An-Nawawi dalam kitabnya “Al-Majmu”:
وَيَنْبَغِىْ أَنْ يَبْدَأ مِنْ دُرُوْسِهِ عَلَى المَشَايِخِ: وَفِي الحِفْظِ وَالتِّكْرَارِ وَالمُطَالَعَةِ بِالْأَهَمِّ فَالْأهَمُّ: وَأوَّلُ مَا يَبْتَدِئُ بِهِ حِفْظُ الْقُرْآنِ الْعَزِيْزِ فَهُوَ أَهَمُّ العُلُوْمِ وَكَانَ السَّلَفُ لاَ يَعْلَمُوْنَ الْحَدِيْثَ وَالفِقْهَ إلاَّ لِمَنْ حَفِظَ الْقُرْآنَ
“Hal Pertama ( yang harus diperhatikan oleh seorang penuntut ilmu ) adalah menghafal Al Quran, karena ia adalah ilmu yang terpenting, bahkan para ulama salaf tidak akan mengajarkan hadis dan fiqh kecuali bagi siapa yang telah hafal Al Quran. “ Imam Nawawi, Al Majmu’,( Beirut, Dar Al Fikri, 1996 ) Cet. Pertama, Juz : I, hal : 66.
Maka tugas kita sekarang adalah “Meluangkan hati untuk Al-Quran, dan Insya Allah Dia akan meluangkan waktu untuk kita.” Monggo Sareng-sareng Ngapal, Ngaji, dan Ngamalke Al-Qur’an. Nah, bagaimana meluangkan hati kamu hey para Mahasiswa untuk bercinta dengan Al-Qur’an? Mari Ikuti program rutin Tahfidz-Muroja’ah Hawasi (Hafidz-Hafidzah) Community yang Insya Allah membantu untuk saling memotivasi agar semakin dekat dengan Kalam Cinta Ilahi.
Program Rutin Tahfidz-Muroja’ah di HAWASI ini Alhamdulillah telah menjadi sarana Mahasiswa/I UII baik yang sudah mempunyai hafalan maupun yang baru menghafal untuk menjaga hafalannya. Program ini di ikuti dengan kegiatan “Sertifikasi Hafalan Al-Qur’an” yang diselenggarakan pengurus Divisi Management Tahfidz untuk mengevaluasi hafalan temen-temen Mahasiswa/I dan sebagai sarana “Fastabiq Khoyrot” dalam menjaga hafalan.
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!