Lantunan Al-Qur’an Sebagai Terapi Relaksasi
Studi yang dilakukan oleh Dr. Andri Abdurrochman, S.Si., M.T., (Dosen Departemen Fisika FMIPA Unpad.) bersama tim dari Laboratorium Fisika Instrumentasi pada tahun 2010 terhadap anak-anak dan remaja usia sekolah(SD, SMPA, dan SMA) di Desa Ciluncat, kecamatan Cangkuang untuk melakukan identifikasi emosi manusia dalam kurun waktu sekitar tiga bulan. Tercatat bahwa seorang anak yang mendengarkan lantunan Al-Qur’an memiliki daya tahan terhadap stress yang lebih baik. Efek ini muncul karena relaksivitas yang dihasilkan akibat mendengar bacaan tersebut. Pada saat mendengar bacaan Al-Quran, otak mengalami relaksasi yang baik sehingga seolah-seolah sedang berada dalam keadaan tidur. Pada kondisi tersebut, sel kemudian memberikan sinyal ke kelenjar dalam tubuh untuk mengeluarkan hormon. Kondisi inilah yang dialami oleh seseorang ketika melakukan terapi tersebut.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian dari University of Technology di Malaysia yang berhasil membuktikannya. Mereka mencoba mengukur aktivitas otak menggunakan Electroencephalogram (EEG). Alat itu akan mengukur gelombang alfa, beta, gamma, delta, dan theta. Tercatat bahwa otak menghasilkan gelombang alfa saat membaca dan mendengarkan Al-Qur’an. Ini mengindikasikan bahwa otak sedang dalam kondisi damai, tenang, terhindar dari stres, rileks, dan lebih fokus.
Authored by : Dr. Andri Abdurochman, S.Si., M.T., (Lulusan program Doktor di Université de Strasbourg)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!